Wisuda Tahfidz Rumah Tahfidz Lillahi Ta'ala Angkatan ke 3 Digelar di Istana Bung Hatta Bukittinggi

BUKITINGGI--Wisuda Tahfidz Rumah Tahfidz dan Kursus Bahasa Arab digelar di Istana Bung Hatta Bukittinggi, pada Sabtu (30/07) pagi bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah.

Hadir pada acara tersebut Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, Bupati Agam Andri Warman, Wakil Walikota Bukittinggi Marfendi, Kementerian Agama Bukittinggi, Wali Nagari Padang Tarok, Puluhan Wali Murid serta sejumlah undangan.

Baca juga: Kunjungi 15 Sekolah di Jateng, KPK Petakan Efektivitas Pelaksanaan Pendidikan Antikorupsi

Dalam wawancara bersama Pimpinan dari Rumah Tahfidz dan Kursus Bahasa Arab, Nofrizon, S.Sos, ia menyampaikan, ia mendirikan rumah Tahfidz ini sejak tiga tahun yang dulu bersama mantan almarhum Wakil Jaksa Agung Pak Arminsyah, Alhamdulillah sampai sekarang sudah meluluskan yang ketiga(3) wisuda, yang pertama dulu dengan Pak Kajati, kedua dengan Ketua DPRD, dan yang ketiga dengan Wakil Gubernur Audy Joinaldy.

"Alhamdulillah dari rumah Tahfidz Pondok Tahfidz Lillahi Ta'ala ini betul Lillahi Ta'ala, yang berlokasi di jalan Jorong Ujuang Guguak Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso. Kita tanpa memungut  bayaran alias gratis, seluruh perlengkapan mulai dari baju sekolah, Alquran dan untuk guru kita carikan bagaimana pendanaannya dengan berbagai sumber dari kawan-kawan dan dari Allah SWT, " papar Nofrizon yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Sumbar.

Baca juga: Pemko Bukittinggi Wajibkan Pakaian Daerah Pada Siswa SD dan SMP

Diceritakan Nofrizon, awal ia mendirikan Tahfiz ini saat ia merasa prihatin ketika melihat anak-anak pulang sekolah, banyak anak-anak yang bermain HP sampai larut malam, dan dari sanalah ia berniat untuk mendirikan rumah Tahfidz.

"Alhamdulillah bermula dari16 orang hingga akhirnya menjadi 100 orang, bahkan lebih banyak lagi, " ucap Nofrizon.

Baca juga: Dari Olahan Rempah, Robot Hingga YouTuber Wako Erman Puji Kreativitas SMA 4 Bukittinggi

Menurutnya, dalam hal ini dari anak-anak yang ikut Tahfiz biasanya nilainya hingga waktu keluar main sekolah pun kata gurunya dia sudah waktu istirahat dia memegang Alquran dan inilah dampaknya dari belajar di rumah Tahfidz hingga mereka mempunyai nilai di atas rata-rata 8, 5.

"Alhamdulillah saat ini kita telah mewisuda sebanyak 30 siswa dan sangat luar biasa karena kami telah mendapatkan fasilitas di Istana Bung Hatta dan saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah bahwa kita bisa melaksanakan wisuda anak-anak disini, ada yang 1 juz, 2 juz hingga 3 juz, " ungkap dia.

Baca juga: Studi Lapangan Magister PPKn UNP Bahas Sosial Budaya dan Pendidikan

Ia berharap bagi anak-anak yang ingin mendaftar ditempatnya, kita buka untuk umum tanpa dipungut biaya atau gratis, insya Allah semua fasilitas sudah tersedia yang penting orangtuanya bisa mengantarkan anak-anaknya sekaligus menjemput.

Untuk jadwal belajar dimulai dari jam 02.30 sampai jam 18.00 WIB, dan untuk bisa sampai wisuda itu biasanya setahun dan akan mendapatkan sertifikat.

Baca juga: Pemerintah kota Bukittinggi Apresiasi SMAN 2 Bukittinggi Menjadi Heritage School

"Saya berharap agar orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk membentuk karakter anak supaya memiliki karakter yang.saling menghormati, jujur, sopan santun, memiliki tanggung jawab, " pungkasnya. 

Sementara itu, Wali Nagari Padang Tarok Kecamatan Baso Hendri Datuak Bandaro Pucuak menyampaikan, ia selaku Pemerintah Nagari Padang Tarok memberikan apresiasi yang sangat besar kepada Pimpinan Rumah Tahfidz Lillahi Ta'ala.

"Semoga beliau kedepannya bisa menjadi lebih sukses dalam meniti karir dan tetap memperhatikan seluruh masyarakat jika ada yang membutuhkan, " ucapnya. 

Dikatakannya, sampai saat sekarang ini beliau selalu mensupport apapun kegiatan yang ada di Nagari maupun anak kemenakan yang ada di wilayah Kecamatan Baso dan Agam Bukittnggi pada umumnya..

"Ini sangat luar biasa, karena kegiatan ini baru pertama kali digelar di Istana Bung Hatta, karena biasanya jika ada acara wisuda Tahfidz, diadakan di Kanagarian, dirumah Sekolah atau di MDA, " kata Hendri.(LindaFang).

Baca juga: Diah Pitaloka: Komisi VIII Desak Pemerintah Tuntaskan Persoalan Kekurangan Guru Agama di Daerah